Tips Membuat Campaign Email Marketing Untuk Menarik Pelanggan

Email marketing merupakan salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk menarik pelanggan dengan lebih personal. Dengan mengirimkan pesan yang tepat melalui email marketing, kamu bisa menarik customer untuk melakukan pembelian. Bahkan, return on investment (ROI) mail marketing 4 kali lebih besar dibandingkan media sosial.

Tak hanya itu, hampir semua orang juga masih menggunakan email. Ini menjadikan email marketing sebagai strategi yang efektif untuk menjangkau target customer, membangun hubungan dengan mereka, dan mendapatkan penjualan. Terlebih lagi jika kamu menjalankan marketing omnichannel, email bisa menjadi channel yang tepat untuk memberikan pengalaman yang personal kepada pelanggan. 

Disisi lain, pelangganmu tidak hanya akan menerima email darimu. Faktanya, ada sekitar 269 miliar email yang dikirim setiap harinya. Tanpa strategi email marketing yang tepat, pesan yang kamu kirim bisa dengan mudah dilupakan. Berikut beberapa strategi email marketing yang dapat kamu terapkan agar campaign email marketing berhasil.

Tentukan Tujuan

Yang pertama kamu perlu lakukan dalam menjalankan strategi email marketing adalah menentukan tujuan dari email yang akan kamu kirim. Beberapa tujuan umum dari email marketing di antaranya adalah untuk menyambut customer atau lead baru, meningkatkan engagement konten, menarik customer yang belum atau sudah lama tidak aktif, atau melakukan promosi.

Dengan mengetahui tujuan dari strategi email marketing yang dijalankan, kamu bisa mengukur efektivitas dari email yang kamu kirimkan secara tepat. Tujuannya tidak lain adalah agar kamu bisa terus meningkatkan performa campaign email marketing bisnismu.

Buat Subjek yang Menarik

Hal pertama yang akan dibaca oleh pelanggan mu adalah subjek dari email. Maka itu, pastikan kamu memiliki subjek yang menarik customer. Kamu bisa menuliskan subjek yang jelas dan to the point ataupun subjek yang mendorong rasa penasaran mereka. 

Namun, pastikan subjek kamu sesuai dengan isi email yang kamu mau kirim. Subjek yang tidak relevan bisa membuat konsumen tidak membaca keseluruhan email dan akhirnya malas untuk membuka emailmu ke depannya.

Hindari juga membuat subjek yang terlalu panjang. Sebaiknya subjek email mu tidak lebih dari 60 karakter agar keseluruhan subjek bisa dibaca oleh customer saat mereka baru membuka inbox. 

Baca juga: Menjalankan Strategi Omnichannel, Apa Saja Channel yang Dapat Digunakan?

Segmentasi Audiens

Dengan berkembangnya bisnis, jumlah leads dan pelanggan kamu pun akan terus bertambah. Mengirimkan semua jenis email ke seluruh pelanggan akan menjadi langkah yang kurang efektif. Apabila pelanggan tersebut merasa email yang mereka terima kurang relevan, bisa jadi mereka malah akan berhenti berlangganan email mu. 

Maka itu, langkah yang juga penting untuk dilakukan adalah untuk membagi audience mu ke dalam beberapa segmentasi. Kamu bisa membagi segmentasi audiens berdasarkan berbagai faktor, misalnya berdasarkan lokasi, perilaku mereka saat mengakses website mu, produk yang mereka beli sebelumnya, dan lain-lain. Dari sini, kamu kemudian bisa membagi konten email yang kamu buat berdasarkan segmentasi sehingga email yang kamu kirim bisa lebih efektif lagi.

Lakukan A/B Testing

A/B testing merupakan metode yang dilakukan untuk menentukan strategi mana yang lebih efektif dengan cara mengukur dua kelompok yang berbeda. Misalnya, pada email yang satu kamu menampilkan foto produk dengan model sementara di email lainnya kamu hanya menyertakan foto produk. Dari hasil kedua email tersebut, kamu bisa mengetahui foto seperti apa yang lebih tepat. 

Dalam melakukan A/B testing, pastikan kamu mengirimkannya ke target atau segmentasi audiens yang sama dengan satu variabel pembeda. Tujuannya adalah agar pengukuran yang kamu lakukan bisa benar-benar valid dan tepat. Kamu bisa melakukan A/B testing untuk berbagai hal mulai dari subjek, foto, konten, call-to-action, dan elemen lainnya.

Baca juga: Cara Agar Brand Ritel Bisa Tetap Agile di Tengah Industri E-Commerce

Mobile-friendly

Rata-rata orang membuka email melalui smartphone mereka. Ini berarti kamu harus bisa memastikan bahwa email yang diterima oleh pelanggan bisa dibaca dengan mudah melalui layar handphone mereka. Pertimbangkan hal ini saat kamu memilih gambar, font, dan membuat konten. Hindari memuat gambar maupun konten yang terlalu panjang atau font yang terlalu kecil.

Rata-rata platform email marketing menyediakan template atau preview untuk mobile. Manfaatkan fitur ini dan periksa kembali khususnya sebelum kamu mengirimkan email untuk memastikan email yang akan dikirim sudah mobile-friendly.

Analisis Hasil Campaign

Setelah selesai mengirimkan email, bukan berarti pekerjaan telah selesai. Kamu perlu melakukan analisis dari campaign yang telah kamu jalankan. Bandingkan dengan tujuan dan target dari emailmu. Apakah target yang kamu tentukan di awal tercapai? Evaluasi aspek-aspek apa yang membuat target tersebut tercapai atau tidak tercapai. Dari hasil evaluasi tersebut, kamu bisa terus memperbaiki campaign email marketing kamu agar semakin efektif.

Pilihlah platform yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Sesuaikan strategi email marketing kamu dengan keseluruhan strategi marketing omnichannel. Kamu bisa mengintegrasikannya dengan platform lainnya yang kamu gunakan seperti media sosial dan website. Eksplor berbagai cara atau elemen yang berbeda untuk menemukan strategi yang efektif untuk bisnismu dan memberikan pengalaman yang personal bagi pelanggan.

Kami percaya bahwa brand ritel mampu memberikan pelayanan terbaik dengan mengadopsi teknologi omnichannel dan mengoptimalkan platform seperti website e-commerce. Klik di sini untuk mengembangkan bisnis Anda bersama ICUBE.

Tentang ICUBE by SIRCLO

ICUBE adalah agensi yang menyediakan solusi teknologi dan e-commerce untuk bisnis ritel. Sebagai Magento Premier Solutions Partner di Indonesia sejak tahun 2010, ICUBE telah meluncurkan dan mengelola lebih dari 100 situs berbasis Magento serta meluncurkan produk Swift untuk memenuhi kebutuhan e-commerce dan omnichannel untuk bisnis berskala menengah. ICUBE dipercaya oleh klien lokal dan internasional, antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Amerika dan Hong Kong yang mencakup merek-merek besar seperti Kawan Lama, Krisbow, KlikMRO, 9to9 Online, Hush Puppies, L'Occitane, Elemis, Venchi, Erha Store, Nutrimart, Eiger Indonesia, Royal Canin, Mitra10, Lotte Mart, dan masih banyak lagi.

Pada Mei 2020, ICUBE resmi melakukan aksi merger dengan SIRCLO, sebuah penyedia solusi e-commerce enabler terdepan di Indonesia. Aksi merger tersebut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital yang efektif dan efisien.

Lihat informasi lebih lanjut tentang ICUBE di icubeonline.com dan SIRCLO di sirclo.com.

Previous
Previous

Mengapa Brand Retail Perlu Hadir di Berbagai Channel Penjualan? Berikut 5 Manfaatnya

Next
Next

Berikan Pengalaman Belanja Terbaik Bagi Pelanggan Lewat Transformasi Omnichannel