5 Tantangan dalam Menerapkan Strategi Omnichannel dan Solusinya

4. Terapkan Strategi Omnichannel, Ini Tantangan dan Solusinya.jpg

Akhir-akhir ini omnichannel menjadi strategi yang banyak diperbincangkan khususnya di industri ritel. Pada dasarnya, strategi omnichannel merupakan persimpangan dari seluruh strategi yang menciptakan pengalaman belanja yang terintegrasi dan lancar bagi customer.

Dulunya, customer hanya melakukan satu kali perjalanan ke toko untuk membeli barang. Kini, customer berpindah antar beberapa channel mulai dari telepon, email, website toko online, media sosial, maupun toko offline

Setelah muncul multi-channel, kini strategi omnichannel menjadi strategi yang mulai banyak diterapkan oleh berbagai bisnis ritel untuk tetap bersaing dan mempertahankan customer. Artinya bisnis tidak hanya sekadar hadir di banyak channel tetapi juga bisa menjawab ekspektasi customer dengan memberikan pengalaman yang terpersonalisasi di tiap channel-nya. 

Namun menerapkan strategi omnichannel juga memiliki tantangannya sendiri. Banyak bisnis yang mengalami kesulitan dalam menerapkannya dengan tepat dan mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut beberapa tantangan yang banyak dihadapi pebisnis dalam menjalankan strategi omnichannel serta solusi yang dapat Anda lakukan untuk menghadapinya.

Menyesuaikan Bisnis dengan Ekspektasi Customer

Customer menjadi tantangan terbesar bagi pebisnis. Tiap customer memiliki perilaku maupun ekspektasinya masing-masing. Belum lagi, perilaku dan ekspektasi ini bisa dengan cepat berubah. Di sisi lain, teknologi juga berkembang dengan begitu pesat sehingga tak sedikit pebisnis menghadapi kesulitan menyeimbangi keduanya. 

Untuk memenuhi ekspektasi customer, anda harus secara berkala berinovasi dan dan meningkatkan kapabilitas. Jalankan strategi yang berfokus pada customer. Identifikasi strategi dan cara unik yang dapat membantu memperkuat pengalaman customer saat mengakses brand Anda. Kenali target customer Anda dengan baik, gunakan channel yang tepat, dan terapkan strategi yang efektif. 

Artinya Anda perlu terus mengevaluasi berbagai data penjualan secara berkala. Fokus pada kebutuhan customer dalam setiap strategi yang Anda jalankan dan pastikan pengalaman yang didapat customer konsisten di tiap channel-nya. 

Menjaga Engagement

Pelanggan setia merupakan kunci kesuksesan bisnis ritel. Riset menunjukkan bahwa 67% pelanggan akan berbelanja dengan nominal yang lebih besar dibandingkan customer baru. Namun, karena hubungan dengan mereka kurang dibangun akhirnya 65-80% customer tidak kembali.

Ini menunjukkan bahwa produk atau jasa yang berkualitas baik saja tidak cukup untuk mempertahankan customer. Pertama, pebisnis harus memiliki strategi yang tepat untuk menunjukkan kepada pembeli bahwa mereka akan mendapatkan pengalaman menyenangkan yang sama terlepas dari channel yang mereka gunakan.

Saat customer berpindah channel, mereka tidak seharusnya mengulang proses berbelanja dari nol. Artinya bisnis harus bisa memberikan pesan dan pengalaman yang terpersonalisasi secara real-time

Anda bisa menerapkan ini salah satunya dengan mengintegrasikan riwayat pencarian dan pembelian customer di setiap channel untuk kemudian memberikan rekomendasi atau menawarkan pengalaman personal lainnya. Selain itu, Anda juga bisa menganalisis data yang Anda punya untuk membuat strategi komunikasi yang lebih terpersonalisasi sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan upselling dan meningkatkan loyalitas. 

Baca juga: 5 Cara Mengoptimalkan Strategi Bisnis Anda dengan Omnichannel

Pengelolaan Stok

Dalam strategi omnichannel, Anda menampilkan produk-produkmu di banyak channel. Dengan banyaknya channel tersebut, ada kemungkinan adanya produk atau order yang terselip sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan penjualan. 

Maka itu, Anda harus memprioritaskan manajemen stok di seluruh channel. Buat agar kode SKU bisa dengan mudah diidentifikasi dan konsisten di seluruh channel. Kemudian pastikan data stok produk tersinkronisasi secara real-time di setiap channel.

Integrasi Data yang Kompleks

Dengan banyaknya channel yang digunakan, tentunya akan ada begitu banyak data yang akan Anda miliki. Dengan banyaknya data tersebut, banyak bisnis yang kesulitan mengevaluasinya untuk mendapatkan insight yang menyeluruh mengenai customer-nya. Saat mengintegrasikan data dari banyak sumber, mereka kesulitan mencocokkan format data yang berbeda dan akhirnya melewati informasi penting.

Untuk mengatasi ini, diperlukan manajemen data yang menyeluruh dimana persiapan hingga integrasi maupun manajemennya harus memiliki alur yang jelas. Kemudian pilih juga sistem yang menawarkan solusi laporan data yang mampu mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan perangkat. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah memeriksa apakah data sudah sepenuhnya terkonversi, apakah ada data yang hilang, dan data mana yang telah diaudit. 

Baca juga : Apa Saja yang Bisnis Ritel Butuhkan untuk Bisa Mulai Penjualan Online?

Kualitas Data yang Kurang Baik

Strategi omnichannel yang efektif membutuhkan kualitas data yang baik. Bahkan saat data sudah berhasil terintegrasi, bisnis kerap kali belum bisa mengelola proses pengolahan data mereka secara efisien. 

Untuk menghadapi tantangan ini, Anda bisa memprioritaskan sumber data berdasarkan reliabilitas mereka. Kemudian saring data untuk menghindari duplikasi atau adanya data yang tidak terbaca. Baru setelahnya verifikasi data dan lakukan audit baik secara otomatis maupun manual. 

Dengan data yang tepat, Anda bisa membangun campaign yang relevan bagi target customer bisnis Anda. Sebaliknya, strategi dan keputusan yang didasarkan pada kualitas data yang buruk dapat membuat strategi omnichannel yang dijalankan tidak membuahkan hasil.

Anda bisa mulai menjalankan strategi omnichannel melalui Omnichannel Accelerator Package dari Rapid Deployment Program ICUBE. Hanya dalam 8 minggu, solusi ini mampu mengubah toko fisik Anda menjadi pusat fulfillment online sehingga Anda bisa melakukan pengiriman untuk penjualan online dari toko terdekat. 

Kami percaya bahwa brand ritel mampu memberikan pelayanan terbaik dengan mengadopsi teknologi omnichannel dan mengoptimalkan platform seperti website e-commerce. Klik di sini untuk mengembangkan bisnis Anda bersama ICUBE.

Tentang ICUBE by SIRCLO

ICUBE adalah agensi yang menyediakan solusi teknologi dan e-commerce untuk bisnis ritel. Sebagai Magento Premier Solutions Partner di Indonesia sejak tahun 2010, ICUBE telah meluncurkan dan mengelola lebih dari 100 situs berbasis Magento serta meluncurkan produk Swift untuk memenuhi kebutuhan e-commerce dan omnichannel untuk bisnis berskala menengah. ICUBE dipercaya oleh klien lokal dan internasional, antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Amerika dan Hong Kong yang mencakup merek-merek besar seperti Kawan Lama, Krisbow, KlikMRO, 9to9 Online, Hush Puppies, L'Occitane, Elemis, Venchi, Erha Store, Nutrimart, Eiger Indonesia, Royal Canin, Mitra10, Lotte Mart, dan masih banyak lagi.

Pada Mei 2020, ICUBE resmi melakukan aksi merger dengan SIRCLO, sebuah penyedia solusi e-commerce enabler terdepan di Indonesia. Aksi merger tersebut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital yang efektif dan efisien.

Lihat informasi lebih lanjut tentang ICUBE di icubeonline.com dan SIRCLO di sirclo.com.

Previous
Previous

Apa Itu PWA? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda

Next
Next

Apa Saja yang Bisnis Ritel Butuhkan untuk Bisa Mulai Penjualan Online?