Ini Dia Tren Perilaku Belanja Online Pelanggan di 2021

Pandemi COVID-19 membuat aktivitas dan perilaku belanja masyarakat berubah, terutama pada sektor e-commerce di Indonesia. Berkembangnya alat transaksi berupa uang digital dan bergesernya tren belanja ke online menjadi salah satu alasan kuat. Perubahan ini terlihat positif, terutama bagi ekosistem belanja yang digawangi oleh beberapa channel seperti website dan marketplace.

Perubahan tersebut diperkuat dengan data yang dihimpun SIRCLO bersama Katadata Insight Center yang menyebutkan bahwa 17,5% masyarakat berpindah berbelanja dari offline ke online. Peningkatan pelanggan yang berbelanja secara online pun cukup besar. Dari awalnya hanya 11% meningkat menjadi 25% pada tahun 2021.

Kelompok usia yang memiliki perubahan aktivitas selama pandemi COVID-19 terjadi pada kelompok Baby Boomer (55-70). Tingkat melek teknologi kelompok usia ini meningkat dilihat dari banyaknya aktivitas belanja online. Tingkat belanja online Baby Boomer pada tahun 2021 naik dari 3,3% menjadi 10%. Tren perilaku belanja online selama pandemi COVID-19 juga bisa dilihat dari beberapa faktor berikut.

Baca juga: Ini Dia Manfaat dari Mengadopsi Strategi Omnichannel

Fesyen Jadi Pilihan Produk Incaran

Pilihan kategori produk dalam melakukan belanja online berbeda-beda. Setiap orang memiliki target produk yang dibeli secara online atau offline. Penyesuaian toko dari sisi penjual pun ikut turut serta mengubah pergeseran tren belanja. Banyak beberapa brand melihat peluang menjual produk secara online merupakan suatu hal positif. Contohnya supermarket dan toko pakaian besar mulai menjajakan produknya secara online lewat website resmi dan marketplace.

Dari banyaknya pilihan produk, kategori produk fesyen dan aksesoris merajai tangga survei. Sebanyak 66,6% produk fesyen berhasil dibeli pelanggan. Beberapa alasan membeli produk fesyen terletak pada harga produk (75,9%), kualitas (67,9%), dan ulasan pelanggan lain (58,7%). Kelokalan produk lewat kampanye Bangga Buatan Indonesia menjadi salah satu faktor banyaknya produk lokal dibeli pelanggan. Sebanyak 87,2% konsumen lebih memilih membeli produk buatan dalam negeri ketimbang produk merk luar negeri.

Condong Memilih Pengiriman Reguler

Dalam melakukan belanja online, pilihan pengiriman paket juga menjadi salah salah satu faktor yang diperhatikan oleh pelanggan. Menjamurnya jasa ekspedisi pengiriman paket merupakan kelebihan bagi pelanggan karena pilihan pengiriman menjadi lebih beragam. Selain itu, paket pengiriman yang terbagi atas reguler dan ekspres membuat pelanggan bisa mempertimbangkan pilihan kategori produk sesuai efisiensi waktu dan uang.

Paket pengiriman yang ternyata banyak dipilih pelanggan yakni paket reguler dengan persentase sebesar 89,5%. Berbanding jauh dengan paket ekspres yang berada pada persentase 21,6%. Alasan tiba tepat waktu dan harga yang lebih murah menjadi dua alasan tertinggi. Paket pengiriman ekspres sedikit peminat karena jenis paket ini banyak dipakai hanya untuk kebutuhan darurat atau kategori produk yang tidak tahan lama.

Online Marketplace Tempat Belanja Paling Populer

Dari banyaknya platform belanja online, nyatanya marketplace masih menjadi tempat favorit bagi para pelanggan untuk melakukan aktivitas belanja. Walaupun beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok mulai meluncurkan fitur Shop tidak membuat marketplace turun posisi. Banyaknya promo, transaksi yang aman, ragam metode pembayaran, dan gratis ongkir menjadi empat alasan teratas marketplace digandrungi pelanggan.

Hadirnya banyak pilihan marketplace, membuat pelanggan tidak terpaku hanya pada satu kanal marketplace. Hal tersebut terlihat dari survei yang menyebutkan sebanyak 85,2% pelanggan menggunakan lebih dari satu marketplace. Kategori penjual di marketplace pun dikategorikan lewat official store, star seller, dan toko biasa. Official store (47,6%) menjadi pilihan utama pelanggan karena sudah terverifikasi (62,3%) dan reviewnya bagus (56,8%). Di samping itu,  promo yang diberikan (34,6%) juga menggugah hati.

Baca juga: Traffic Website Stagnan? Begini Cara Meningkatkannya

Perilaku Belanja Perempuan

Menilik dari sisi gender, perempuan lebih sering berbelanja online daripada pria. Akan tetapi nilai rata-rata transaksi perempuan lebih rendah dibandingkan perempuan. Diketahui pria lebih banyak belanja produk yang lebih mahal dalam sekali transaksi ketimbang perempuan yang sering belanja namun dengan harga yang lebih murah.

Dari segi kanal belanja, perempuan cenderung membeli produk lewat marketplace (91%) ketimbang pria (81,4%). Kategori produk yang sering dibeli perempuan terjadi pada produk fesyen dan aksesoris (75,6%). Disusul oleh perawatan kecantikan (57,7%), serta pulsa dan voucher (45,2%). Gap pencarian dan pembelian justru banyak dilakukan perempuan pada kategori produk peralatan rumah tangga (44,9%), walaupun yang dibeli hanya 33,1% nya.

Bisnis Anda pun dapat terus tumbuh dan menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai channel penjualan. Dengan Omnichannel Accelerator Package dari Rapid Deployment Package ICUBE, Anda dapat mengintegrasikan penjualan di gerai offline dan online.