Strategi Tepat Jalankan Omnichannel Saat Momen Ramadan
Hadirnya omnichannel tak lepas dari berkembangnya sistem belanja secara online yang menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat Indonesia. Segala hal berbau online saat ini tak hanya fenomena sesekali, namun meningkat dari segi nilai transaksi hingga menjadi gaya hidup yang dapat mempermudah pekerjaan manusia sehari-hari.
Salah satu momen belanja online yang memiliki tingkat transaksi tinggi adalah bulan Ramadan. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan umat Muslim di bulan suci yang cukup meningkat. Dimulai dari persediaan makanan, minuman, alat ibadah, dan hampers Lebaran menjelang Idulfitri.
Data dari Google berjudul “Winning Ramadan With Digital 2022” menyebutkan bahwa terdapat beberapa channel belanja yang sering dipilih saat Ramadan 2021 di Indonesia. Di antaranya adalah marketplace online sebesar 90 persen, aplikasi serbaguna 78 persen, supermarket 75 persen, dan pasar tradisional 65 persen.
Perpaduan belanja online dan offline yang masih banyak dipilih membuat omnichannel hadir menjadi solusi sebagai jembatan. Omnichannel memudahkan pelanggan untuk melakukan proses belanja menggunakan berbagai channel sekaligus, baik online maupun offline. Menjalankan omnichannel saat Ramadan bisa menjadi cara yang tepat untuk meningkatkan penjualan dengan strategi berikut.
Kehadiran Serba Online Dapat Membantu Proses Belanja Banyak Orang
Manfaat kemajuan digital yang mulai dirasakan banyak orang dari kota metropolitan sampai ke daerah yakni belanja online. Hanya dengan mengetik produk yang diinginkan lalu melakukan proses pembayaran di satu aplikasi, membuat banyak orang menjatuhkan hatinya untuk berbelanja secara online.
Akan tetapi, akibat teknologi yang semakin berkembang, Anda juga bisa mengetahui fakta bahwa Youtube mampu mendorong penjualan offline sebesar 89 persen. Salah satunya adalah konten para food vlogger yang merekomendasikan tempat makan dan tempat yang cocok didatangi untuk berbuka puasa. Dari temuan tersebut, bisa dikatakan bahwa penjualan online dan offline merupakan channel yang sama pentingnya.
Tak hanya mengetahui fakta penjualan online dan offline, Anda juga wajib mengetahui produk apa saja yang diburu oleh para pelanggan. Contohnya, selama Ramadan, Anda bisa menelusuri bahwa produk berbuka, cemilan, paket pulsa, dan internet akan banyak diburu. Lalu menjelang lebaran, produk seperti pakaian, make up, perbaikan rumah, voucher game, dan handphone menjadi primadona utama.
Buat Konten yang Menarik Untuk Audiens Lokal
Strategi ampuh meningkatkan penjualan selama bulan suci adalah dengan membuat konten-konten yang dekat dengan audiens lokal tapi dibalut dengan kegiatan Ramadan. Target audiens lokal tak lepas dari persentase yang dihimpun Google, yaitu 72 persen pengguna baru internet berasal dari daerah non-metro.
Melihat data tersebut, brand bisa menggunakan strategi berupa hyperlocal marketing dengan video online selama Ramadan. Sebab, 70 persen orang Indonesia banyak menghabiskan waktunya untuk menonton konten-konten video yang tersebar di berbagai media sosial. Agar audiensnya lebih luas, brand bisa bekerja sama dengan para content creator Youtube, Instagram, TikTok, dan yang sejenis.
Berikan Pengalaman Belanja Online dan Offline Secara Mudah
Belanja baik secara online dan offline memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Dengan memberikan pengalaman belanja yang mudah kepada pelanggan, mereka akan menentukan sendiri aktivitas belanja yang sesuai dengan keinginan masing-masing.
Masih dari data yang sama, ada lima faktor teratas mengapa banyak pelanggan melakukan aktivitas belanja online, 32 persen di antaranya menganggap belanja online lebih aman, terutama saat pandemi berlangsung. Sebanyak 25 persen menilai belanja online lebih mudah, 21 persen berpendapat lebih banyak pilihan belanja, 14 persen beralasan adanya banyak promosi, dan 8 persen meyakini belanja online lebih praktis sehingga bisa melakukan kegiatan yang lain.
Tak mau kalah dengan sistem belanja online, data berikut merupakan alasan para pelanggan masih nyaman berbelanja offline. Sebanyak 40 persen mengaku bahwa belanja offline bisa menjadi langganan dan dekat dengan toko, 28 persen membutuhkan barang tersebut segera, 15 persen lebih mudah belanja karena bisa langsung melihat dan menyentuh produk, 9 persen beralasan lebih hemat dibanding belanja online, dan 8 persen menikmati belanja offline karena bisa tawar-menawar harga.
Demi penjualan yang meningkat selama Ramadan, Anda juga bisa membuat website yang lebih profesional dan mudah digunakan pelanggan untuk melakukan kegiatan berbelanja. E-Commerce Starter Package dari Rapid Deployment Program ICUBE dapat membantu Anda memiliki website e-commerce berbasis Magento hanya dalam waktu dua minggu. Jadikan Ramadan momentum penuh berkah dengan penjualan melimpah.