Prediksi Tren E-Commerce 2023

Setelah terakselerasi sejak pandemi COVID-19 di awal tahun 2020, ekonomi digital mengalami peningkatan yang pesat, baik dari angka GMV (Gross Merchandise Value) maupun jumlah pengguna. Tahun 2022 telah memberikan banyak kelonggaran pada mobilitas masyarakat sehingga pusat perbelanjaan fisik kembali ramai dipadati. Hal tersebut sangat wajar, karena konsumen sudah merindukan untuk berinteraksi langsung dengan manusia sekaligus melihat dan merasakan secara langsung produk yang mereka idamkan. Namun, dengan terbiasanya konsumen untuk melakukan pembelian secara online yang terakselerasi saat pandemi, platform e-commerce tetap dimanfaatkan oleh banyak konsumen.

E-commerce menawarkan kelebihan tersendiri, sehingga konsumen tetap tertarik untuk bertransaksi pada kanal online. Pada artikel ini kami akan merangkum prediksi tren e-commerce di tahun 2023 untuk membantu bisnis menentukan strategi yang tepat dalam menumbuhkan bisnisnya.


Omnichannel

Dengan semakin banyaknya konsumen yang kembali mengunjungi toko fisik, ini adalah kesempatan yang terbaik untuk dapat mengintegrasikan kanal offline dan online. Omnichannel diterapkan dengan tujuan untuk menjangkau konsumen dimanapun mereka ingin dijangkau, sehingga bisnis tidak akan kehilangan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terlepas dimanapun mereka ingin melakukan transaksi. 

Baca juga: Manfaatkan Kanal Online untuk Tingkatkan Kunjungan di Toko Fisik


Social Commerce dan Livestream Shopping

Kekuatan dari media sosial mengambil peran penting terhadap melonjaknya penggunaan social commerce dalam melakukan transaksi. Mengacu pada laporan dari Populix di “The Social Commerce Landscape in Indonesia”, TikTok Shop merupakan platform yang menjadi pilihan utama pengguna untuk melakukan transaksi. Dikombinasikan dengan konten berupa video yang umum dikenal dengan livestream shopping, strategi ini telah berhasil mencatatkan penjualan dengan angka yang fantastis dan didominasi oleh produk kategori fashion


Personalised Marketing

Konsumen akan selalu senang jika diperlakukan secara spesial. Salah satunya adalah dengan penerapan personalised marketing. Dengan personalised marketing, bisnis dapat menyampaikan pesan pemasaran yang telah disesuaikan dengan persona masing-masing konsumen, sehingga konsumen mendapatkan pengalaman yang lebih baik dengan sebuah bisnis. Untuk dapat menerapkan personalised marketing, dibutuhkan data pelanggan yang akurat agar pesan yang disampaikan tepat sasaran. Saat ini telah banyak platform atau tool CRM (Costumer Relationship Management) yang dapat memudahkan pengolahan data konsumen.

Baca juga: Peran Personalised Marketing dalam Mempertahankan Pelanggan


Generasi Muda = Generasi Ponsel Pintar

Jumlah pengguna e-commerce di tahun 2023 diprediksi akan bertambah terutama dari generasi muda. Menurut laporan yang dirilis oleh Veriscast, generasi Z cenderung tidak mencemaskan isu inflasi yang saat ini tengah dihadapi banyak negara. Kemungkinan besar generasi Z tetap akan melakukan pembelian produk sesuai dengan keinginan mereka. 95% dari generasi Z memiliki ponsel pintar dan 55% menghabiskan waktunya dengan ponsel pintar dengan durasi lebih dari 5 jam per hari. Selain itu, hal yang menarik adalah 97% generasi Z menggunakan media sosial sebagai sumber utama inspirasi belanja mereka. Point penting yang dapat diambil dari data ini adalah bisnis dapat mulai beralih untuk menghadirkan kanal atau platform e-commerce yang dapat dengan mudah diakses dengan ponsel pintar, terutama bisnis yang memiliki sasaran generasi Z.


Subscription Commerce

Subscription commerce lebih diperuntukkan untuk produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) yang pembeliannya rutin dilakukan oleh konsumen setidaknya satu kali dalam satu bulan. Dengan subscription commerce, konsumen tidak perlu lagi berulang kali menambahkan produk-produk ke dalam keranjang. Produk yang rutin dibeli akan tersedia sesuai pilihan berikut dengan harga spesial. Subscription commerce sendiri sepertinya memang belum umum di Indonesia. Namun di wilayah Amerika dan Eropa, metode ini sudah umum diterapkan. Bahkan, menurut Kearney, hampir 35% pembeli online mingguan telah menggunakan metode subscription commerce. Dengan jumlah konsumen digital di Indonesia didukung dengan kemampuan pembeliannya, metode ini bisa mulai diterapkan, khususnya untuk produk FMCG.


Dengan beberapa prediksi tren e-commerce yang dapat kami rangkum, semoga dapat memberikan gambaran lebih luas tentang lanskap e-commerce di tahun 2023. Prediksi tersebut dapat disesuaikan kembali dengan model bisnis dan target market masing-masing bisnis. Terlepas dari apapun yang akan benar-benar terjadi di tahun depan, konsumen merupakan prioritas utama yang harus dipenuhi.

ICUBE by SIRCLO dapat membantu bisnis untuk menjangkau konsumen dimanapun mereka ingin dijangkau melalui implementasi omnichannel yang dapat mengintegrasikan berbagai kanal, baik offline maupun online.

Baca juga: Optimasi Omnichannel dengan Berorientasi pada Pelanggan


Hubungi kami untuk penjelasan lebih lanjut melalui tombol di bawah.

Previous
Previous

Mengenal ChatGPT dan Manfaatnya

Next
Next

Perbedaan Magento PWA dan Native Apps