Bagaimana Pandemi COVID-19 Mempengaruhi Tren Industri E-Commerce di 2021?
Pandemi Covid-19 mempengaruhi sebagian besar kegiatan bisnis mulai dari kegiatan operasional, pemasaran dan penjualan, serta cara kita berkomunikasi dengan customer. Permintaan dan kebutuhan customer juga terus berubah secara dinamis.
Menurut IdEA, penjualan e-commerce meningkat 25% selama pandemi. Volume transaksi meningkat hingga 78% dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan e-commerce mendadak meningkat berkali-kali lipat dibandingkan yang diprediksi.
Ini merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis khususnya bisnis online, tetapi juga menjadi tantangan yang perlu diantisipasi. Pebisnis harus bisa secara jeli melihat peluang dari pertumbuhan ini dan melakukan inovasi untuk beradaptasi serta mengembangkan bisnisnya. Berikut beberapa prediksi tren industri e-commerce di tahun 2021 yang perlu diketahui pebisnis.
Perilaku Belanja Berubah
Salah satu yang paling terlihat dan paling signifikan dampaknya adalah perubahan perilaku belanja konsumen. Akibat pandemi, konsumen beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bukan hanya generasi milenial saja, generasi sebelum-sebelumnya pun turut memanfaatkan e-commerce untuk berbelanja.
Berdasarkan survei McKinsey, 2 dari 3 customer telah mencoba metode berbelanja baru. 65% akan terus menggunakan metode belanja tersebut. Sebagian besar customer juga berbelanja melalui smartphone mereka. Artinya, bisnis harus bisa menyajikan pengalaman belanja yang mulus, menyeluruh, dan mudah dilakukan melalui smartphone.
Kompetisi Digital Semakin Ketat
Walaupun pertumbuhan e-commerce meningkat pesat selama pandemi, peningkatan ini diikuti oleh tingkat kompetisi yang juga semakin ketat. Bisnis dan perusahaan terus berupaya untuk menciptakan berbagai inovasi untuk meraih lebih banyak penghasilan.
Pemasaran dan konten digital menjadi andalan untuk menjangkau customer secara luas. Banyak bisnis yang mengalihkan anggaran mereka untuk fokus pada pemasaran digital baik melalui iklan, konten, dan lainnya.
Tingginya kompetisi ini juga mempengaruhi biaya untuk beriklan secara digital. Maka itu, bisnis harus bisa merencanakan strategi digital yang kreatif dan benar-benar memahami lanskap digital sehingga bisa menjangkau target customer-nya dengan tepat dan optimal.
Inovasi Lewat Riset Customer
Preferensi, permintaan, dan perilaku customer terus berubah. Maka itu, brand perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan melakukan riset customer secara berkala. Melakukan riset dapat membantu bisnis menyesuaikan bisnisnya dan melakukan transformasi dengan lebih tepat. Selain itu, riset juga membantu pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih pasti.
Bangun Hubungan via Social Commerce
Saat ini banyak platform media sosial mulai mengembangkan fitur untuk mendukung bisnis, misalnya Instagram Shop dan Facebook Marketplace. Hadir pada platform dimana customer banyak menghabiskan waktu mereka dapat membantu bisnis untuk membangun hubungan dengan customer.
Manfaatkan fitur-fitur yang ada dan bagikan konten-konten yang memberikan nilai atau manfaat bagi customer. Bangun interaksi dengan customer dan berikan respons yang cepat dan tepat sehingga customer merasa benar-benar dilayani dengan baik.
Metode Pembayaran Beragam
Pembayaran via dompet digital menjadi metode pembayaran pilihan banyak orang selama pandemi. Pasalnya, metode ini minim kontak sehingga mengurangi risiko penularan. Terlebih lagi, saat ini semakin banyak bermunculan platform pembayaran digital.
40% konsumen mengungkapkan bahwa mereka akan terus menggunakan pembayaran mobile saat berbelanja. Dengan meningkatnya penggunaan dompet digital sebagai metode pembayaran, pebisnis pun harus bisa menyediakan pilihan pembayaran yang beragam bagi customer-nya sehingga mereka pun bisa mengakses produk-produk yang ada dengan lebih mudah dan fleksibel.
Memahami perubahan dan tren yang ada, khususnya di tengah disrupsi akibat pandemi, merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis. Kemampuan untuk melihat peluang, menganalisis tren dan perubahan, serta memanfaatkan data dalam menerapkan strategi menjadi kunci untuk memajukan usaha.
Kami percaya bahwa brand ritel mampu memberikan pelayanan terbaik melalui website e-commerce profesional dan mengadopsi teknologi omnichannel. Klik di sini untuk mengembangkan bisnis Anda bersama ICUBE.
Tentang ICUBE by SIRCLO
ICUBE adalah agensi yang menyediakan solusi teknologi dan e-commerce untuk bisnis ritel. Sebagai Magento Premier Solutions Partner di Indonesia sejak tahun 2010, ICUBE telah meluncurkan dan mengelola lebih dari 100 situs berbasis Magento serta meluncurkan produk Swift untuk memenuhi kebutuhan e-commerce dan omnichannel untuk bisnis berskala menengah. ICUBE dipercaya oleh klien lokal dan internasional, antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Amerika dan Hong Kong yang mencakup merek-merek besar seperti Kawan Lama, Krisbow, KlikMRO, 9to9 Online, Hush Puppies, L'Occitane, Elemis, Venchi, Erha Store, Nutrimart, Eiger Indonesia, Royal Canin, Mitra10, Lotte Mart, dan masih banyak lagi.
Pada Mei 2020, ICUBE resmi melakukan aksi merger dengan SIRCLO, sebuah penyedia solusi e-commerce enabler terdepan di Indonesia. Aksi merger tersebut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital yang efektif dan efisien.
Lihat informasi lebih lanjut tentang ICUBE di icubeonline.com dan SIRCLO di sirclo.com.