Tips dan Trik untuk Tingkatkan Open Rate Newsletter
Newsletter merupakan salah satu strategi pemasaran tertua dan masih menjadi andalan bagi banyak perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Newsletter menjadi favorit marketer karena dapat memberikan informasi terbaru atau promo kepada target yang dapat disesuaikan segmentasinya. Saat ini, ada beragam platform atau tools yang dapat membantu marketer untuk mengirimkan newsletter dengan biaya yang relatif terjangkau sesuai dengan jumlah database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan.
Salah satu tolok ukur yang menentukan keberhasilan newsletter adalah jumlah open rate, dengan kata lain adalah jumlah orang yang membuka newsletter yang Anda kirimkan.
Meningkatkan angka open rate bukanlah perkara mudah, lantaran ada beberapa strategi yang dapat Anda lakukan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, jika salah langkah, Anda justru bisa kehilangan subscriber.
Untuk itu, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan open rates newsletter:
Memastikan newsletter diterima dengan baik
Agar newsletter Anda dapat dibuka oleh penerima, hal paling dasar yang harus dipastikan adalah newsletter Anda sudah terkirim dan diterima dengan baik. Banyak newsletter yang tidak masuk di inbox utama bahkan spam. Untuk itu, Anda bisa mengajak penerima untuk menambahkan email perusahaan Anda ke dalam daftar kontak, sehingga newsletter yang Anda kirimkan dapat masuk di inbox utama
Tentukan waktu kirim
Tergantung dari jenis produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pada umumnya, hindarilah mengirimkan newsletter pada akhir pekan. Selain itu, jam pengiriman newsletter juga harus diperhatikan. Umumnya, Anda bisa menghindari mengirimkan newsletter di atas jam 5 sore. Mengirimkan newsletter pada jam-jam yang kurang tepat dapat membuat subscriber enggan membuka newsletter.
Buat subjek newsletter yang menarik
Subjek bisa diibaratkan sebagai sebuah kemasan yang menggambarkan isi newsletter. Subjek harus dibuat “mengundang” agar penerima newsletter ingin membukanya dan membaca isinya. Jika subjek newsletter dibuat terlalu panjang, maka subjek akan terpotong dan menjadi sulit dibaca secara keseluruhan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan kurang dari 90 karakter dalam penulisan subjek newsletter.
Beberapa strategi yang disebutkan hasilnya akan sangat bervariasi tergantung dari jenis produk atau jasa yang ditawarkan, target secara demografis, dan target secara geografis. Keberhasilan newsletter juga harus diimbangi dengan website yang mendukung kustomisasi, sehingga Anda dapat menghadirkan apa yang diinginkan pelanggan, mulai dari pembuatan e-commerce dan marketplace dengan dukungan omnichannel hingga integrasi dengan berbagai back office system.
Silakan menghubungi kami untuk meningkat bisnis Anda secara online.