Ecommerce: Menakar Peranan Perempuan di Industri Teknologi dan Digital

Women Empowerment-01.jpg

Ketika membahas mengenai tech company, ecommerce, ataupun perusahaan perintis (startup) yang melekat di benak pastilah mengenai perusahaan berkultur modern serta erat kaitannya dengan digital. Tidak sulit untuk mengisi tenaga kerja yang sesuai mengingat tingginya angka melek teknologi di era sekarang. Meski begitu, yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana partisipasi perempuan di industri tersebut?

Berdasarkan riset oleh iprice di tahun 2018, secara keseluruhan angka perempuan yang bekerja di industri digital Indonesia masih jauh berada dibawah laki-laki yakni hanya 31% untuk perempuan sementara laki-laki 69%. Selisih angka yang lumayan signifikan ini seolah menjadi indikasi bahwa masih terdapat gap yang menjauhkan kesetaraan perempuan di industri digital. Persoalan juga tidak hanya berhenti disitu saja – mengutip dari siaran pers Think.Web, salah satu isu terbesar adalah laki-laki lebih diidentikkan dengan dunia digital. Tak heran jika kemudian stereotip mengenai perempuan dianggap gaptek masih menjadi dialog yang dianggap wajar.

Ibarat sebuah paradoks, marjinalisasi perempuan di bidang teknologi dan digital justru lambat laun melahirkan sebuah gagasan dan gerakan yang bertujuan untuk kesetaraan. Munculnya istilah female developers, female leaders dan berbagai profesi lain dengan label female atau perempuan seakan menegaskan bahwa perempuan di ranah digital se-istimewa itu. Bagaimana isu ini dibingkai bukan jadi masalah – toh setidaknya fenomena ini bisa jadi kritik sosial terhadap ketimpangan gender. Namun, yang menjadi sorotan tak lain ialah bagaimana sebenarnya perempuan punya peranan signifikan di industri digital. 

Dilansir dari PearsonFrank.com dalam artikelnya dengan topik Female Developers in a Workforce, tercatat sejumlah gerakan yang diasosiasi oleh perempuan membuahkan organisasi global baik non-profit maupun professional seperti Code First Girls, Women Who Code, Girls in Tech dan masih banyak lagi – semuanya memiliki visi yang seiring yaitu untuk mendukung (empower), mengedukasi (educate), dan menghubungkan (engage)  para perempuan yang berprofesi di industri teknologi dan digital; meski rata-rata menspesifikan diri sebagai developer. Di Indonesia sendiri, kita patut berbangga dengan capaian para perempuan hingga C-Level Management yang memimpin perusahaan masif berbasis ecommerce seperti Melissa Siska Juminto (COO Tokopedia), Natalia Firmansyah (CFO Bukalapak), Esti Djuwarta (CTO The F Thing), Lila Nirmandari (CFO Elevania), dan masih banyak lagi. Hal ini semestinya menjadi titik cerah bagi masa depan perempuan di ranah ekonomi digital – bahwa sebenarnya peran perempuan di era revolusi industri 4.0 sekarang ini bukan sekadar isapan jempol belaka.

Digital dan Teknologi: Ruang Ramah Bagi Perempuan

Berkaca dari anggapan lawas yang beredar di masyarakat mengenai perempuan yang terpinggirkan di ranah digital dan teknologi, perlu ditarik kesimpulan bahwa sejatinya tidak semua perusahaan berbasis IT serta merta menjustifikasi potensi perempuan. Profesi yang berkaitan dengan hal-hal seputar teknis seperti developer, programmer, baik di level junior, senior, hingga C-level management banyak diisi oleh perempuan yang awalnya minim animo. ICUBE sebagai salah satu perusahaan yang juga bergerak di bidang teknologi khususnya ecommerce agency menyadari bahwa penilaian kontribusi dan potensi antara perempuan dan laki-laki sudah sepatutnya disetarakan.

Sebagai perusahaan yang berkembang selama lebih dari dua dekade, ICUBE banyak memberi sumbangsih terhadap kesetaraan dan kesejahteraan perempuan dengan menyediakan atmosfer yang nyaman nan ramah bagi para developer perempuan dan profesi lainnya. Terbukanya kesempatan untuk berkarier hingga tersedianya posisi-posisi signifikan bagi perempuan merupakan hal yang terus kami tingkatkan dan upayakan. Melalui bahasan ini, kami juga ingin memperkenalkan Yuni Sucipto sebagai co-founder ICUBE. Berkat kerja keras, pengabdian, pengalaman, dan kapabilitas yang dimiliki, ICUBE dapat terus tumbuh menjadi perusahaan penyedia teknologi Magento dan solusi ecommerce yang bersaing di Indonesia. Ini bukan hanya sekadar artikel yang membahas mengenai perempuan di industri teknologi dan digital – namun juga tulisan tentang bagaimana sosok perempuan menjadi salah satu pioneer di bidang teknologi, digital, dan ecommerce. Untuk itu, apresiasi, hormat, serta ucapan terima kasih kami haturkan untuk segala peranan dan upaya bagi industri ini, terkhusus bagi ICUBE.

Muliadi Jeo