Omnichannel bagi Ritel Kecil dan Menengah, Pentingkah?
“Ecommerce is a long process to do. It must be on the right ecosystem. You have to know the technology and looking for the goal.” — Muliadi Jeo, Founder of ICUBE
Di tengah gempuran bisnis global era digital seperti sekarang, jumlah toko konvensional yang beranjak online kian menjamur. Kendati demikian, sebagian besar retail berskala kecil dan menengah justru semakin tertinggal. Terlampau pesimis, mereka cenderung enggan memikirkan strategi berbau digital seperti omnichannel.
Ecommerce pada umumnya diartikan sebagai cara berjualan menggunakan metode daring. Dalam ecommerce, dikenal istilah omnichannel yang lebih dari sekadar menjual produk secara online. Omnichannel adalah metode penjualan dengan menggabungkan semua kanal yang diakses konsumen, baik online maupun offline. Melalui cara tersebut, omnichannel menuntut alur fleksibel dan sistem yang terintegrasi satu sama lain dengan konsumen sebagai pusatnya.
Menyoal omnichannel berarti membahas pula customer journey. Omnichannel dan customer journey merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Customer journey atau perjalanan konsumen adalah tentang bagaimana konsumen menemukan sebuah brand, mencari dan mendapati website ecommerce brand tersebut, bertransaksi, hingga melakukan pembelian berkali-kali (repeat order). Inilah yang menjadi tujuan dari omnichannel, mengubah konsumen menjadi pelanggan berulang (repeat buyer).
Sayangnya, sebagian besar ritel kecil dan menengah di Asia masih berhenti di praktik ecommerce tanpa punya urgensi untuk mengadopsi omnichannel. Mereka menempatkan fokus pada penjualan dan hanya berkutat pada strategi meningkatkan keuntungan dari penjualan. Semakin besar cuan, semakin sukses bisnis.
Merasa tidak cukup kompeten untuk memulai omnichannel, ecommerce seolah dialienasikan dari antara divisi lain seperti sales, pemasaran, dan lain-lain. Ibaratnya, ecommerce berada di divisi yang jauh dari pusat bisnis utama. Ritel kecil dan menengah cenderung membatasi cara-cara baru yang seharusnya dilakukan, salah satunya adalah omnichannel.
Bagi ritel kecil dan menengah, omnichannel bukanlah sesuatu yang muluk untuk dilakukan. Lebih dari itu, kebutuhan untuk bersaing dengan jutaan ritel lainnya di seluruh dunia menjadikan omnichannel sebagai jawaban paling relevan. Berharap hanya pada marketplace yang senyatanya menempatkan ribuan ritel di satu wadah yang sama adalah sebuah keniscayaan. Mulai kembangkan teknologi bisnismu dan bersiap untuk omnichannel.
Kapan Waktu Terbaik untuk Omnichannel?
Perancangan omnichannel butuh persiapan, baik teknis maupun nonteknis. Namun, ada baiknya memastikan hal-hal berikut ini terpenuhi:
Miliki Pola Pikir yang Benar
Di revolusi industri 4.0 sekarang ini, masih banyak ritel yang tidak menyadari bahwa teknologi adalah kunci. Sebagian besar menganggap teknologi bukan segalanya. Mereka tidak mengupayakan teknologi sebagai cara untuk berkembang. Terlebih di Asia, ritel kecil dan menengah terlalu sibuk mengurus penjualan hingga lupa bahwa loyalitas pelanggan tidak didapat dari banyaknya angka yang mereka peroleh.
Pola pikir memprioritaskan pelanggan dan mengolah customer journey secara tepat lah yang mustinya dilakukan. Tanpa omnichannel, mustahil untuk mendapatkan customer journey yang optimal.
Pentingnya Kebijakan Internal
Kebijakan internal sebuah bisnis jadi poros ke mana bisnis itu akan berlabuh. Ritel kecil dan menengah perlu menyadari bahwa perubahan teknologi adalah sesuatu yang tak terelakkan. Ubah kebijakan perusahaan yang menempatkan teknologi sebagai tonggak bisnis. Mulai satukan visi untuk sama-sama bergerak pada roda bisnis online dan merengkuh omnichannel sebagai sarana menuju kesuksesan.
Teknologi yang Tepat
Tidak semua teknologi baik untuk diterapkan. Sejak merebaknya ecommerce di seluruh dunia, ribuan ritel online bersaing untuk menyediakan pengalaman belanja online yang mengesankan pelanggan. Namun, ini adalah proses yang panjang.
Ritel kecil dan menengah perlu menyadari bahwa yang terpenting ialah membangun sebuah ekosistem yang memadai. Untuk itu, butuh konsistensi dan sumber daya yang bisa terus mengupayakan sebuah ekosistem prima. Sebagai contoh, SWIF — produk ICUBE — terdiri dari tiga pilar diantaranya SWIFT Sales, SWIFT Loyalty, dan SWIFT Omnichannel yang ketiganya membentuk satu kesatuan ekosistem ecommerce (untuk lebih jelasnya silakan kunjungi https://www.getswift.asia/ ).
Dengan paket lengkap tersebut, ritel tidak akan terjebak dalam pusaran teknologi yang pada beberapa kasus justru menghambat pertumbuhan bisnis. Oleh karenanya, penting bagi ritel untuk memilih teknologi paling tepat yang sesuai dengan kebutuhan.
Mulailah omnichannel sedini mungkin dan segera kembangkan bisnis omnichannel-mu. Hubungi kami di [email protected]. Kami siap membantu.
Tentang ICUBE
ICUBE merupakan mitra solusi bagi ritel dengan pengalaman lebih dari dua dekade dan ratusan klien berteknologi Magento. Komitmen ICUBE untuk membangun ekosistem di industri digital diwujudnyatakan dengan menyediakan solusi yang bukan hanya teknis namun juga secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kebutuhan klien. ICUBE terdiri dari tim IT yang tersertifikasi, desainer, manajer teknis proyek, dan ahli strategi bisnis profesional. Beberapa klien yang sukses bekerjasama dengan kami: The Body Shop, Wacoal Indonesia, Lovebonito Indonesia, Kawan Lama Group, Nutrifood, Hush Puppies, dan masih banyak lagi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi kami melalui https://icubeonline.com/.
Sumber:
Video Seminar “Practical Guide of Omnichannel for SMB (Small and Mid-Size Business)” oleh Muliadi Jeo, 2018 ( https://www.youtube.com/watch?v=yhRnM0cqELk )