Transformasi Digital B2B: Apa Saja Keuntungannya?
Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan industri ritel naik drastis. Seiring dengan perkembangan ini, ekspektasi pelanggan pun kian meningkat. Tuntutan pelanggan akan pelayanan yang optimal di tengah persaingan dagang ritel yang semakin ketat ini membuat mereka punya andil lebih dari sekadar “membeli”. Saat ini, mereka bisa mendikte ritel agar memenuhi keinginan pelanggan dalam berbelanja. Muncullah kemudian “Amazonification of Digital Commerce”, sebuah istilah yang menggambarkan kedekatan hubungan antara pelanggan dan merek (brand) sebagai akibat dari transformasi digital. Perilaku dan pola konsumen ini telah merambah hingga ke berbagai relasi dagang mulai dari B2C hingga B2B.
Dilansir dari riset Forrester/Internet Retailer B2B Buyer tahun 2018, 53% pelanggan B2B lebih memilih membeli produk secara online. Mayoritas diantaranya (sebesar 93%) menyimpulkan alasan utamanya adanya sistem self-serve yang membuat proses pembelian makin cepat. Dengan self-serve pelanggan dapat mengontrol alur transaksi sendiri. Akses-akses lebih seperti riwayat pembelian, poin reward, metode pembayaran, dll dapat dipantau dan dikonfigurasikan sendiri. Semua itu yang diinginkan pelanggan saat ini, baik B2C dan B2B.
Transformasi Digital demi Pengalaman Lebih Optimal
Kita semua tahu bahwa salah satu cara efektif untuk membangun loyalitas pelanggan adalah dengan membangun empati. Sedangkan empati didapat melalui hubungan yang baik antarpihak. Menarik empati pelanggan tidak selalu berupa pemberian diskon dan potongan harga. Kuncinya adalah dengan berfokus pada pengalaman pelanggan. Dilansir dari laporan Walker bertajuk “Customer 2020: The Future of B2B Customer Experience” membangun pengalaman pelanggan menjadi faktor terbesar keberhasilan bisnis.
Ibarat simbiosis mutualisme, transformasi digital menguntungkan bagi dua belah pihak baik pembeli dan penjual (barang ataupun jasa). Kami telah merangkum beberapa alasan penting bagi para pemain B2B untuk mentransformasikan bisnisnya secara online:
1. Kenyamanan untuk Pelangganmu
Semua orang ingin pelanggan yang loyal. Kini hampir semua rencana bisnis dilakukan untuk membangun loyalitas pelanggan. Pendekatan bisnis era digital seperti sekarang pun memusatkan pengalaman konsumen untuk menggaet empati pelanggan. Dilansir dari artikel terbitan Adobe bertajuk The Digital Transformation Imperative, 60% pelanggan ingin proses transaksi yang lebih cepat dan efektif. Alih-alih mendengar penjelasan produk dari penjaga toko atau petugas kasir, mereka lebih memilih menekan tombol checkout lalu menunggu pesanan diantar.
Pelanggan dapat dengan mudah mencari barang yang ingin dibeli, melacak riwayat pembelian, atau melakukan pesan ulang (re-order) dalam sekali klik. Selain memberi kenyamanan, Anda pun tengah melibatkan pelanggan dalam proses transaksi. Inilah yang kemudian membentuk empati di benak pelanggan; bahwa memberi kepercayaan merupakan wujud nyata penghargaan paling besar.
2. Tekan Biaya Tanpa Usaha Ekstra
Usaha itu penting. Biaya atau modal juga krusial. Keduanya tidak dapat serta merta dianggap remeh. Namun jika bisa ditekan seminim mungkin, kenapa tidak? Berikut yang bisa kamu dapatkan ketika bisnis online-mu berhasil:
Less Human Error
Ucapkan selamat tinggal pada cara manual yang riskan gagal. Digital commerce menjamin proses lebih rapi dan presisi. Kamu bisa dengan mudah mengatur SKU, stok produk, promo, pengiriman, dan masih banyak lagi.
Transaksi Lebih Efisien
Punya banyak cabang toko? Digital commerce memungkinkan pesanan pelanggan dikirim melalui cabang terdekat secara otomatis. Melalui sistem yang terintegrasi dengan kanal distribusi, lokasi cabang, hingga jumlah dan stok produk, transaksi dapat berjalan lebih mulus.
Persingkat Time to Market (TTM)
TTM dalam konteks ecommerce menyoal tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah produk mulai dari digagas hingga dijual di pasaran. Dengan terintegrasinya seluruh sistem transaksi dan data, proses TTM menjadi faktor unggul untuk bersaing.
3. Kelola Data Lebih Maksimal
Berdasarkan laporan dari Teradata, 87% pemasar sepakat bahwa data adalah aset terpenting dalam menyusun strategi bisnis. 60% dari mereka pun mengamini bahwa melalui data, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat. Mulailah semua rencanamu dari data.
Digital commerce memampukan semua kinerja tim berdasar data dan teknologi yang terintegrasi dengan sistem ERP, Adobe Analytics, dan Magento. Begitu kamu punya data komprehensif, kamu dapat dengan mudah berbagi insight mengenai peran signifikan data dalam memahami perilaku konsumen, pola atau tren bisnis. Sebuah platform digital yang mumpuni memungkinkan bisnis mencapai keunggulan kompetitif dengan menghubungkan berbagai kanal, mengekstrak data yang relevan, dan menerapkannya tepat sasaran.
Tentang ICUBE
ICUBE merupakan mitra solusi bagi ritel dengan pengalaman lebih dari dua dekade dan ratusan klien berteknologi Magento. Komitmen ICUBE untuk membangun ekosistem di industri digital diwujudnyatakan dengan menyediakan solusi yang bukan hanya teknis namun juga secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kebutuhan klien. ICUBE terdiri dari tim IT yang tersertifikasi, desainer, manajer teknis proyek, dan ahli strategi bisnis profesional. Beberapa klien yang sukses bekerjasama dengan kami: The Body Shop, Wacoal Indonesia, Lovebonito Indonesia, Kawan Lama Group, Nutrifood, Hush Puppies, dan masih banyak lagi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi kami melalui https://icubeonline.com/.